Sebenarnya perkataan tersebut tidak asing lagi bagi setiap pendokong fikrah ini, kerana ianya merupakan rukun ketujuh di dalam Rukun Bay'ah yang telah digariskan oleh al-Imam asy-Syahid Hassan al-Banna sebagai perlu dimiliki khasnya oleh setiap anggota (al-akh) al-Ikhwan al-Muslimun, dan amnya oleh setiap pejuang dan pendokong Islam. Di dalam Risalah at-Ta'alim al-Imam menyebutkan:
- Tsabat (yakni tetap pendirian) yang saya maksudkan ialah al-akh mestilah beramal dan berjihad untuk mencapai matlamat, sekalipun matlamat tersebut masih terlalu jauh dan memakan masa bertahun-tahun sehinggalah al-akh menemui ALlah dalam keadaan beramal dan berjihad. Dengan itu al-akh telah mendapat salah satu dari dua kebaikan: sama ada berjaya mencapai matlamat tersebut ataupun mati syahid pada akhir hayat.
Perkataan tsabat ialah katanama terbitan yang berasal dari katadasar dengan huruf-huruf "tsa", "ba" dan "ta". Contohnya, kata perbuatan (verb) "yutsabbitu" bermakna "memperteguhkan" atau "menetapkan", sepertimana firman ALlah di dalam al-Qur`an al-Karim yang menceritakan tentang pertolongan ghaib ketika Perang Badr al-Kubra:
- Ketika kamu tertidur sebentar, kerana perasaan lega diberikan Tuhan, dan diturunkan-Nya kepada kamu hujan dari langit, supaya kamu dapat dibersihkan-Nya dengan air itu, dihilangkan-Nya daripadamu kotoran syaitan, diperkuatkan-Nya hatimu, dan DIPERTEGUHKAN-NYA dengan itu pendirianmu.
- [al-Anfal 8: 11]
Selain daripada itu, di dalam al-Qur`an disebutkan sebanyak lapan belas kali perkataan-perkataan yang membawa makna yang sama (dengan bertunggakkan huruf-huruf "tsa", "ba" dan "ta"), yang dapat kita ambil pengajaran daripadanya.
Contohnya, perintah agar kita tsabat di jalan ALlah ini dipertekankan di dalam ayat:
- Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan pasukan [musuh] MAKA HENDAKLAH KAMU BERPENDIRIAN TEGUH (fatsbutuw) dan ingatilah ALlah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung.
- [al-Anfal 8:45]
Di dalam ayat yang lain, ALlah menegaskan tentang bantuan ALlah dalam memastikan ar-Rasul tetap di atas jalan da'wah dan jihad ini, mengatasi cubaan dan pujukan kaum Musyrikin dan penentang Islam:
- Dan kalau tidak KAMI TEGUHKAN PENDIRIAN ENGKAU (tsabbitnaaka) tentu agak sedikit engkau hampir juga condong kepada mereka.
- [al-Israa` 17: 74]
Untuk mendapatkan bantuan ALlah agar menetapkan pendirian kita di atas jalan yang haq ini kita harus memenuhi syaratnya:
- Wahai orang-orang yang beriman! Sekiranya kamu menolong ALlah, nescaya Ia akan menolongmu dan MENGUKUHKAN PENDIRIANMU (yutsabbit aqdaamakum).
- [Muhammad 47: 7]
Begitu juga, kita diajarkan agar berdoa dan memohon kepada ALlah jua:
- Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami dan pekerjaan-pekerjaan kami yang melanggar kepatutan, dan TETAPKANLAH PENDIRIAN KAMI (tsabbit aqdaamana) dan tolongilah kami melawan kaum yang kufur.
- [Aali 'Imraan 3:147]
Di dalam doa masyhur yang lain kita memohon:
- Wahai Yang Membolak-balikkan Hati (Muqallibalquluwb), TETAPKANLAH HATI-HATI KAMI (tsabbit quluwbanaa) dia atas din-Mu, Wahai Yang Membolak-balikkan Hati (Muqallibalquluwb), TETAPKANLAH HATI-HATI KAMI (tsabbit quluwbanaa) dia atas ketaatan kepada-Mu.
Seseorang hanya mendapat tsabat yang dituntut ini dengan pegangan yang benar dan kukuh juga, bukannya dengan sesuatu fatamorgana yang kelak akan menyesatkan:
- ALLAH MENEGUHKAN KEDUDUKAN (yutsabbituLlah) orang-orang yang beriman DENGAN PERKATAAN YANG TEGUH (bilqawlitstsaabiti) dalam kehidupan dunia ini dan hari kemudian, dan ALlah membiarkan sesat orang-orang yang zalim, dan ALlah melakukan apa yang Ia kehendaki.
- [Ibrahim 14: 27]
Inilah sifat tsabat yang kita harapkan di kalangan kita yang hendak mendokong da'wah ini. Sesungguhnya perjalanan ini adalah jauh dan penuh dengan duri dan onar.
- Kalau ada keuntungan yang dekat dan perjalanan yang sederhana, sudah tentu mereka mahu mengikuti engkau, tetapi perjalanan itu bagi mereka terasa amat jauh...
- [at-Tawbah 9: 42]
Orang-orang yang tidak jelas matlamatnya dan tidak yakin dengan manhajnya tentunya tidak akan dapat terus tsabat di atas jalan ini, kerana mereka akan segera nampak tarikan-tarikan yang dekat dan segera merubah tujuan perjuangan mereka. Sedangkan ALlah telah menegaskan:
- ... sehingga tiada lagi fitnah dan jadilah ad-Din itu seluruhnya untuk ALlah...
- [al-Anfaal 8: 39]
Kita akan terus berpegang dengan jalan ini, insya ALlah, menyampaikan risalah ini, menyeru manusia bersama kita, hingga akhirnya tercapai cita-cita kita ini, atau kita dipanggil ALlah terlebih dahulu:
- Di kalangan para Mu`minin itu ada orang yang telah menepati apa yang mereka janjikan kepada ALlah; Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka [pula] ada yang menunggu-nunggu, dan mereka tidak sedikitpun mengubah janjinya.
- [al-Ahzab 33: 23]
- Dan mereka berkata: Bilakah kemenangan itu? Katakanlah: Mudah- mudahan ia sudah hampir.
- [al-Israa` 17: 51]
Matlamat perjuangan da'wah dan risalah ini tidak akan tercapai melainkan dengan tsabat pendokongnya, dan tsabat itu tidak akan dihayati melainkan dengan kefahaman yang mantap akan matlamatnya yang jauh itu, dan keyakinan yang padu terhadap langkah-langkah yang perlu di dalam manhajnya menuju kepada matlamat tersebut dan merealisasikannya seluruhnya tanpa kecuali, tanpa berputus asa ataupun mengharapkan jalan pintas.
Inilah konteks kefahaman kita seperti yang ditarbiyyahkan oleh para murabbi kita apabila kita membentangkan mengenai isu Tsabat (Berpendirian Teguh) di dalam fikrah ini...
Wassalam.Ainullotfi al-Fikri